
Thursday, February 26, 2009
Jujur...

Wednesday, February 25, 2009
Identiti

Mungkin orang sekeliling harus berfikiran lebih terbuka dan menanggapnya itu sesuatu pekara biasa... bagaimana dengan golongan GAY dan LESBIAN??? apa sebenarnya diingin disampaikan dalam diri mereka??? ada yang terang terangan berani mengaku itu adalah sebenarnya dia...tapi ada pula yang takut orang disekeliling akan mencemuh... bukankah golongan ini juga punya perasaan? ingin berkasih sayang dan ingin rasakan apa yang orang lain rasa... mungkin inilah yang orang sekeliling memberi mereka ini peluang? bukankah setiap dari kita melakukan kesilapan? mungkin cara peneguran terhadap golongan ini perlu lebih berhemah, kerana mereka ini lebih mudah terguris hati... huh kadang-kadang mereka ini lebih memerlukan kasih sayang dan lebih perhatian dan mungkin sokongan yang lebih positif... tapi bagi aku golongan ini seharusnya tidak sepatutnya merahsiakan apa sebenarnya yang mereka lalui kerana setiap saat apa yang berlaku itu tidak akan merubah apa pun.. mereka tetap mereka
Monday, February 23, 2009
Beri dia ruang...
mungkin beri ruang dan semangat itu adalah "Jawapan" terbaik untuknya meredah arus hidup yang penuh dengan ragam manusia... tapi bagaimana jika "dia" sendiri tidak mahu lakukan yang terbaik untuknya... diri "dia" dilihat hina sepanjang masa... ada sahaja yang tidak kena.. bukan mahu hidup ditepi "lorong" sempit itu sepanjang masa... bagi satu pentas untuknya menyinarkan segala kebolehan bagi membukti gelaran tepian "lorang" bukan menjadi pentas utama"dia"... mungkin masyarakat perlu berlajar menangis, menangis bila mengenangkan insan "istimewa" juga memerlukan ruang nafas untuk mengenali diri sendiri...
filem yang menyentuh hati aku
To say that Bangkok Love Story is a gay movie is spot on – it has quite the exhibitionistic streak. Bathing in the open, smooching in the streets, having sex on a water logged rooftop – it appears that while killing people is a crime in Bangkok, lusty gay sex in the open isn't. If only Singapore were like that, oh what a gay place it would be.
Besides the exhibitionism, it appears that Bangkok is also facing a shortage of clothes. Stone, played by Chaiwat Tongsang, is clad in very skimpy boxer briefs for a large part of the movie, and seems to have no sense of shame running around in them 24/7. For a brief (pun unintended) while I contemplated the fact that perhaps his clothes were dirty, but wait – even in the comfort of his highly luxurious home, he's still topless, and I highly doubt it's because he wants to seduce his wife.
While the actors might be one of the most gorgeous guys that Asian film has seen, the plot itself suffers from an overdose of melodrama. In general, most movie characters seek to have a sense of emotional progression. Dramatics are good, if there is a build up that manages to soften its shock value.
But Bangkok Love Story, being a groundbreaking gay movie, has dispensed with this tradition. You'll find yourself jumping from one end of the emotional spectrum to the other in a matter of seconds. Mothers hang themselves, tears pour forth in buckets, wives open fire on their gay husbands, and the rain, oh, the rain. Suffice to say that the proponents of the Save Water campaign would not be pleased.
I have a small quibble with the love story too. Stone falls in love instantly. I know being the saved damsel in distress often precipitates this sort of affection, one only needs to look at fairy tales for a precedent.
But this is a bit too much of a jump here – holing up in a rooftop for a few days and scrubbing each other down doesn't quite necessitate the kind of undying, unrequited, and highly persistent love that Stone seems to have for Cloud. If you ask me, the best man in his wedding video didn't look like a bad alternative at all. At least that one didn't seem to come with all that emotional baggage.
Yet, if you ignore the implausible ground from which this unconventional love sprung forth, you'll find pretty sweet depictions of love. You can't quite fault the actors in this department – the loving that goes on at the rooftop is rather tender, be it gingerly feeding each other food, playing glancing games, or passionately making out in the streets. It's so sweet that when it ended, in a Bollywood hide-and-seek game of unrequited love no less, I did feel a small tug at my heartstrings.
Perhaps the photography played a part. The true beauty in this film lies in the cinematography. Images are juxtaposed to interesting effect, and unconventional angles capture the scraggly Bangkok city against the wondrous open sky. With scenes like the shootout in a Buddha statue factory, the grunge of Bangkok is contrasted with slow, moving music that creates an interestingly engaging effect. I was particularly struck by the image of the two leads making out on a reflective sheet of water, so much that I forgot the incredulity of it for a moment.
In essence, the key to enjoying this movie is to believe in it. The story, at its very basic premise, is engaging. It's a romantic gay love story filled with manly shoot-out action that's portrayed in an artistic yet nail-biting way. Throwing away stereotypes of traditional Thai kathoey and replacing them with hard gangsters results in a drama that involves the audience, instead of alienating them through comedy. Add a socially responsible sub-plot aimed at raising awareness for AIDS victims, and you've got a movie that has the potential to engage most gay audiences, if you believe.
Sunday, February 8, 2009
dengar.....
Tuhan beratnya dosa-dosaku...masihkah ada ampunan buatku...
Tuhan dalam menempuh hidup ini...banyak dugaan datang menguji...
Tuhan ada yang yang dapatku gagahi...ada yang gagal ku hindari...
Tuhan dosaku menggunung tinggi...tapi taubatku tak kutepati..
Tuhan rahmatMu melangit luas...terlalu sedikit aku bersyukur...
Kiniku kembali padaMu mengharap magFirah dariMu...
Mogakan terampun dosa-dosaku...
Biarpun ujian melanda...aku tetap berkasih padaMu...
kerana aku yakin kasihMu...kekal tiada sudahnya...
Bila mengenang kisah silam...aku sedar dari kesilapan lalu...
Tuhan beratnya dosa-dosaku...masih ada ampunan buatku...
Saturday, February 7, 2009
kau tak pernah jauh...

Kerana kasih diberi bukan sedikit. Kasih yang ada untuk dikau bertakha disinggahsana...Namun, cinta memerlukan pengorbanan Walau tahu akan kehilangan Tiada diri alpa pada kenyataan Takdir-Nya,sudah tertulis buat kita Hanya seketika mengisi bahagia Itu jua Anugerah-Nya,Kerana insan biasa, terleka dan terlena...
SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG....
Yang tulus ikhlas
Ingin sekali sekala dirinya dibalas
Walau hanya dengan dakapan di angin lalu
Yang selalu memberi
Ingin sekali sekala jadi penerima
Cukup dengan salam dan manis doa
Aku ingin kau merasakan hebatnya cinta
Dan leburkan saja serpihan calar derita
Selamat ulang tahun sayang
Kini kau bersayap, pergilah terbang
Rentaslah langit cita cita mu
Harap nanti kita 'kan bertemu
Selamat ulang tahun sayang
Janganlah engkau tak terbang pulang
Ku nanti penuh kerinduan
Selamat tinggal, selamat jalan
Aku hanya inginkan engkau setia
Kerana setia yang mencipta bahagiamu
Friday, February 6, 2009
Kabur...

Andai?
Adakah nilai diri sesuci cinta?
Adakah setiap lafaz seikhlas cinta?
Abadikah setiap hayat cinta?
Atas nama cinta diberi
Segala laluannya begitu mudah
Setiap perlakuanya sungguh teruja
Seawal datangnya begitu selamba
Tanpa sedari tanpa diundang
Datang dan pergi antara waktu
Sekian masa cinta berputar
Siapa saja pasti disambar
Terima atau tidak dua sikap berbeza
Saling berlawanan menolak rasa
Tanpa cinta resam kehidupan
Tiada keindahan
Hadirnya cinta segalanya buta
Hanya sedikit yang benar celik
Nilai cinta tetap cinta
Tuesday, February 3, 2009
semakin jauh aku berlari semakin dekat ia menghampiri!!!
Seringkali aku mempersoalkan,Tentang cinta di usia ini ,Tidak percaya pada cerita itu
Kononnya cinta akan membawa bahagia...Sabarlah… tenanglah...Usah diturut hati mudamu...Bahagia takkan datang dengan semudahnya Dia, Pengorbananmu itu yang perlu
Sejauh mana aku berlari Semakin dekat ia menghampiri,Membawa rasa penuh keindahan
Atau sebenarnya satu kepalsuan Biarkanlah jujur di hati..Menentukan sebenarnya perasaan
Menjernihkan segala prasangka..Agar rasa yang indah itu...Adalah cinta sebenar
Tiada salahnya...Jika kau turut merasakannya..Cinta adalah kurniaan yang Maha Esa
Jangan sekali kau hitamkannya...